SEJARAH UANG EMAS

Mengapa Harus Emas ?
15 Mei 2012 16:48

Segeralah mempergunakan emas dan perak sebagai mata uang dan investasi, dan sedikit demi sedikit (lebih cepat lebih baik). Menukar Rupiah, Dollar, Yen, Euro, Poundsterling,  Gulden, dan sebagainya dengan emas dan perak sebagai mata uang yang  sejati, karena yang lain itu sesungguhnya cuma simbol yang secara  intrinsik tidak memiliki nilai apa-apa.

Apa yang kita namakan dengan mata uang sekarang ini, yaitu Dollar,  Yen, Rupiah, Poundsterling, Euro, dan sebagainya, pada hakikatnya hanya  selembar kertas biasa (dan yang berbentuk koin juga koin biasa yang tak  ada harganya), yang hanya menjadi “uang” karena ada jaminan dari bank.  Bank sendiri berani menjamin mata uang yang tak berharga tersebut karena  memiliki cadangan devisa berupa emas dan perak.

Emas dan perak inilah yang sampai saat ini terus berupaya direbut dan  ditimbun oleh Konspirasi Internasional dari tangan seluruh warga dunia,  agar emas dan perak seluruh dunia berada di tangan mereka dan di tangan  yang tidak tahu hanyalah selembar kertas tidak berharga yang dipakai  sebagai alat transaksi.

Keadaan ini akan sangat menguntungkan kaum  Konspirasi Internasional yang bisa seenaknya memainkan nilai tukar mata  uang tersebut sehingga masyarakat banyak bisa dikendalikan dengan mudah.

Lantas, apa sebenarnya beda emas dan perak dengan mata uang-mata uang  negara-negara dunia yang sekarang dicetak dari selembar kertas biasa ?  Kehebatan Emas dan Perak  Sejak berabad-abad silam, emas dan perak telah menjadi logam mulia yang  diagungkan oleh banyak manusia. Bahkan emas dan perak, juga batu  permata, telah dipergunakan oleh raja-raja, para sultan, para diktator,  tiran, dan sebagainya sebagai bahan dasar pembuatan mahkota mereka.

Tuhan menciptakan dua logam mulia itu bukan sekadar sebagai alat  pengukur nilai, atau untuk menyimpan kekayaan (investasi), tetapi juga  sebagai alat tukar (medium of exchange). ” Karena tingginya kedudukan  emas dan perak inilah maka banyak kalangan menganggap kedua logam mulia  tersebut sebagai Heaven’s Currency (Mata uang surga).“Masyarakat kuno sudah menggunakan emas, perak, dan tembaga untuk  transaksi ekonomi. Emas dan perak dipilih karena kelangkaan (rare) dan  warnanya yang indah. Dalam sejarah manusia, tak lebih dari 90. 000 ton  emas yang ditambang dari perut bumi.

Sementara perak dan tembaga untuk  memenuhi transaksi dengan nilai yang lebih rendah dari emas. ” Uniknya, dunia modern mengklasifikasikan logam-logam mulia tersebut  dalam kolom yang sama. Tabel Periodik menempatkan emas, perak, dan  tembaga (dengan simbol masing-masing Au, Ag, dan Cu) dalam kelompok yang  sama yakni Golongan 11. Berbeda dengan kebanyakan logam lainnya, emas  memiliki sifat yang sangat istimewa.

Pertama, ia tidak bisa diubah dengan bahan kimia apa pun. Archimedes  (300 SM) membuktikan bahwa emas bisa dideteksi tanpa merusak dan hanya  dengan menggunakan air tawar biasa. Karena bukan termasuk logam yang  aktif maka emas tidak terpengaruh oleh air dan udara.

Tidak seperti besi  atau logam lainnya, emas tidak bisa berkarat.Selain itu, emas juga termasuk logam yang sangat lunak. Bisa ditempa  menjadi lempengan yang super tipis dan bisa juga ditempa menjadi kawat  dengan ketebalan super mini. Bayangkan saja, satu ons emas bisa ditempa  dengan luas seukuran 100 kaki persegi atau dibuat kawat sepanjang 50  mil. Emas juga dikenal sebagai logam mulia paling berat. Satu kaki kubik  emas beratnya mencapai lebih dari setengah ton.

Itulah sebabnya mengapa  dalam sejarah manusia tidak pernah ada pencurian emas dalam skala besar  karena untuk itu diperlukan alat berat untuk mengangkatnya. sepanjang sejarah manusia, penambangan emas dunia dari tahun ke tahun  hanya mengalami kenaikan dua persen tiap tahunnya.

Dalam setahun  seluruh industri tambang emas dunia menghasilkan kira-kira 2.000 ton  emas. Bandingkan dengan produksi baja AS sejak 1995 seperti yang dirilis  Iron and Steel Institute yang bermarkas di Washington DC yang mencapai  10. 500 ton perjamnya.

Sebab itu, emas sungguh-sungguh logam yang sanga  langka dan sangat stabil nilainya Penggunaan emas dan perak sebagai mata uang sejati sesungguhnya telah  dipergunakan berabad-abad yang lalu. Koin emas dalam sejarah dibuat  pertama kalinya pada masa Raja Croesus dari Lydia, sebuah kerajaan kuno  yang terletak di barat Anatolia, sekitar tahun 560 SM. Sedangkan koin perak dibuat lebih dulu lagi yakni 140 tahun sebelum  koin emas pertama dibuat, yaitu pada 700 SM, pada masa Raja Pheidon dari  Argos, Yunani.

Koin emas telah dipergunakan sebagai alat tukar di masa Kerajaan Romawi.  Kaisar Julius Caesar mengenalkan aureus (berasal dari kata ‘aurum’ yang  memiliki arti sebagai emas) sebagai standar penukaran di kerajaannya.  Karena nilainya yang besar, aureus ini hanya dipergunakan sebagai alat  pembayar utang. Aureus dibuat dari 99% emas murni dengan berat 8 gram.  Namun ketika Nero menjabat sebagai kaisar, maka beratnya diturunkan  menjadi 7, 7 gram. 

Dimulai Dari Romawi dan Persia  Dinar dan dirham dikenal oleh orang Arab jauh sebelum Uang kertas  datang. Dalam aktivitas perdagangannya, para pedagang Arab ini  berinteraksi dengan banyak bangsa. Saat pulang dari Syam, mereka membawa  dinar emas Romawi (Byzantium), dan yang pulang dari Iraq, mereka  membawa dirham perak Persia (Sassanid).

Sering pula mereka membawa  dirham Himyar dari Yaman.Fakta ini terus berlanjut sepanjang sejarah hingga beberapa saat  menjelang Perang Dunia I ketika dunia menghentikan penggunaan emas dan  perak sebagai mata uang. Penggunaan mata uang emas/perak ini kian lama  kian susut. dan berakhir ketika Kekhalifahan Turki Utsmaniyah runtuh  pada tahun 1924. 

Asal Sistem Uang kertas ‘Usury” merupakan sebuah sistem yang berasal dari zaman kegelapan. Di  masa kejayaan Ordo Knights Templar di Eropa usai Perang Salib pertama  (1099), ordo yang disahkan oleh Paus dan diberi hak istimewa untuk bisa  memungut pajak di seluruh daerah kekuasaannya ini kemudian mendirikan  sebuah lembaga simpan-pinjam yang entah secara kebetulan atau tidak  diberi nama “Usury”.

Jika biasanya para peziarah dari Eropa yang ingin berangkat ke  Jerusalem membawa serta harta dan kekayaannya yang sangat banyak sebagai  bekal, maka dengan adanya “Usury” ini, tiap peziarah Eropa yang ingin  ke Jerusalem boleh menitipkan harta bendanya ke “Usury” di Eropa dan  sebagai gantinya dia diberi secarik kertas sebagai kartu jaminan yang  berisi kata-kata sandi, yang nantinya setibanya di Jerusalem bisa  ditukarkan dengan uang dan yang diperlukannya dengan hanya menyerahkan  kertas jaminan tersebut. Tentunya ordo ini sebagai penyelenggara “Usury”  menarik keuntungan yang bersifat material.

Knights Templar sendiri dibentuk oleh Ordo Biarawan Sion, sebuah Ordo  yang didirikan Godfroi de Bouillon, salah satu panglima pasukan salib  yang oleh banak sejarawan Barat diduga kuat berasal dari kelompok  Kabbalah. Kelompok ini terdiri dari tokoh-tokoh Yahudi-Kabbalis yang di  kemudian hari berkumpul di rumah Sir Mayer Amschel Rotschilds di  Judenstrasse, Bavaria, tahun 1773, guna merancang penguasaan dunia dan  mendirikan The New Illuminati di bawah komando Adam Weishaupt.

Dari  sinilah The Federal Reserve dan jaringan perbankan dunia yang  menyebarkan uang kartal berawal. Pada prinsipnya, sistem uang kertas (kartal) adalah sistem penipuan  terhadap masyarakat banyak.

Secara sederhana, sistem ini bisa  digambarkan sebagai mencetak sebanyak-banyaknya uang kertas (uang simbol  yang sesungguhnya tidak memiliki nilai sama sekali) dan mengguyurnya ke  tengah masyarakat.

Di lain pihak dalam waktu bersamaan, pengelola atau  pengusaha yang mencetak uang kartal itu menarik sebanyak-banyaknya  batangan emas ke pihaknya dari masyarakat luas.

Jadi mereka menukar uang  kartal yang sama sekali tidak ada harganya dengan batangan-batangan  emas. 

Sejarah kertas Uang di Amerika Serikat  Sejarah uang kartal bisa kita lihat dengan sangat bagus dalam sejarah  perekonomian Amerika Serikat. Semua paparan di bawah ini terkait sejarah  uang di AS dikutip dari buku “Knights Templar, Knights of Christ”  (Pustaka Alkautsar, 2006):Jauh sebelum AS terbentuk, para Mason telah berada di daratan ini. 

Ketika Amerika masih berupa 13 koloni Inggris, Benjamin Franklin  mengunjungi London dan menemui sejumlah pemodal Yahudi di sana.

Dalam  pertemuan yang dicatat dalam Dokumen Senat AS halaman 98 butir 33, yang  dilaporkan Robert L. Owen, mantan kepala komisi bank dan keuangan  Kongres AS, dilaporkan bahwa wakil-wakil perusahaan Rothschild di London  menanyakan kepada Benjamin Franklin hal-hal apa saja yang bisa membuat  perekonomian koloni Amerika itu bisa maju. Franklin anggota Freemansonry Inggris itu menjawab, “Itu mudah.

Kita  akan cetak mata uang kita sendiri, sesuai dengan kebutuhan yang  diperlukan oleh industri yang kita miliki. ” Rothschild segera saja  mencium kesempatan besar untuk menangguk untung di koloni Inggris ini.  Namun sebagai langkah awal, hak untuk mencetak uang sendiri bagi koloni  di seberang lautan tersebut masih dilarang oleh Inggris yang sudah  dikuasai Yahudi.

Amshell Mayer Rothschild sendiri saat itu masih sibuk di Jerman  mengurus bisnisnya, yang salah satu cabang usahanya adalah mengorganisir  tentara bayaran (The Mercenaries) Jerman bagi Inggris untuk menjaga  koloni-koloni Inggris yang meluas melampaui Eropa.

Usulan mencetak mata  uang sendiri bagi Amerika, lepas dari sistem mata uang Inggris, akhirnya  tiba di hadapan Rothschild.

Setelah memperhitungkan segala laba yang  akan bisa diperoleh, demikian pula dengan penguasaan politisnya, maka  Rothschild akhirnya menganggukkan kepalanya.

Dengan cepat lahirlah sebuah undang-undang yang memberi hak kepada  pemerintah Inggris di koloni Amerika untuk mencetak mata uangnya sendiri  bagi kepentingan koloninya tersebut. Seluruh asset koloni Amerika pun  dikeluarkan dari Bank Sentral Inggris, sebagai pengembalian deposito  seklaigus dengan bunganya yang dibayar dengan mata uang yang baru. Hal  ini menimbulkan harapan baru di koloni Amerika.

Tapi benarkah demikian ? Dalam jangka waktu setahun ternyata Bank Sentral Inggris—lewat  pengaruh pemodal yang adalah beberapa orang yang terlibat dalam  konspirasi international—menolak menerima pembayaran lebih dari 50% dari  nilai mata uang Amerika, padahal ini dijamin oleh undang-undang yang  baru.

Dengan sendirinya, nilai tukar mata uang Amerika pun anjlok hingga  setengahnya. “Masa-masa makmur telah berakhir, dan berubah menjadi  krisis ekonomi yang parah. Jalan-jalan di seluruh koloni tersebut kini  tidak lagi aman,” demikian paparan Benjamin Franklin yang tercatat dalam  Dokumen Kongres AS nomor 23.

Belum cukup dengan itu, pemerintah pusat Inggris memberlakukan pajak  tambahan kepada koloninya tersebut yakni yang dikenal sebagai Pajak Teh. 

Keadaan di koloni Amerika bertambah buruk. Kelaparan dan kekacauan  terjadi di mana-mana. Ketidakpuasan rakyat berbaur dengan ambisi  sejumlah politikus. Situasi makin genting.

Dan tangan-tangan yang tak  terlihat semakin memanaskan situasi ini untuk mengobarkan apa yang telah  terjadi sebelumnya di Inggris dan Perancis: Revolusi. Sejarah mencatat, bentrokkan bersenjata antara pasukan Inggris  melawan pejuang kemerdekaan Amerika Serikat meletus pada 19 April 1775. 

Jenderal George Washington diangkat menjadi pimpinan kaum revolusioner.Selama revolusi berlangsung, Konspirasi Internasional seperti biasa  bermain di kedua belah pihak. Yang satu mendukung Inggris, memberikan  utang dan senjata untuk memadamkan ‘pemberontakan kaum revolusioner’,  sedangkan satu pihak lagi mendukung kaum revolusioner dengan uang dan  juga senjata.

Tangan-tangan Konspirasi menyebabkan Inggris kalah dan  pada 4 Juli 1776, sejumlah tokoh Amerika Serikat mendeklarasikan  kemerdekaannya. Merdeka secara politis ternyata tidak menjamin kemerdekaan penuh  secara ekonomis.

Kaum pemodal dari Inggris masih saja merecoki  pemerintahan yang baru saja terbentuk. Rothschild dan seluruh  jaringannya tanpa lelah terus menyusupkan agen-agennya ke dalam tubuh  Kongres. Dua orang agen mereka, Alexander Hamilton dan Robert Morris  pada tahun 1783 berhasil mendirikan Bank Amerika (bukan bank sentral),  sebagai ‘wakil’ dari Bank Sentral Inggris. Melihat gelagat yang kurang  baik, Kongres membatalkan wewenang Bank Amerika untuk mencetak uang.

Pertarungan secara diam-diam ini berlangsung amat panas. Antara  kelompok pemodal konspirasi internasional dengan sejumlah tokoh Amerika,  yang herannya banyak pula yang merupakan anggota Freemasonry, untuk  menguasai perekonomian negara yang baru ini.

Thomas Jefferson menulis surat kepada John Adams, “Saya yakin sepenuhnya  bahwa lembaga-lembaga keuangan ini lebih berbahaya bagi kemerdekaan  kita daripada serbuan pasukan musuh. Lembaga keuangan itu juga telah  melahirkan sekelompok aristocrat kaya yang kekuasaannya mengancam  pemerintah.

Menurut hemat saya, kita wajib meninjau hak mencetak mata  uang bagi lembaga keuangan ini dan mengembalikan wewenang itu kepada  rakyat Amerika sebagai pihak yang paling berhak.”Para pemodal konspirasi pun marah bukan main mengetahui surat ini.  Nathan Rothschild secara pribadi mengancam Presiden andre Jackson akan  menciptakan kondisi Amerika yang lebih parah dan krisis berkepanjangan. 

Tapi Presiden Jackson tidak gentar. “Anda sekalian tidak lain adalah  kawanan perampok dan ular. Kami akan menghancurkan kalian, dan bersumpah  akan menghancurkan kalian semua!”Pemodal konspirasi benar-benar marah sehingga mendesak Inggris agar  menyerbu Amerika dan terjadilah perang pada tahun 1816.

William Guy Carr  telah merinci kejadian demi kejadian ini dengan sangat bagus. Presiden  Abraham Lincoln sendiri pada malam tanggal 14 April 1865 dibunuh oleh  seorang bernama John ***les Booth. Konspirasi memerintahkan pembunuhan  ini karena mengetahui bahwa Presiden Lincoln akan segera mengeluarkan  sebuah undang-undang yang akan menyingkirkan hegemoni Konspirasi  terhadap Amerika. Si pembunuh Lincoln, ***les Booth, berhubungan dengan seorang agen  Rothschild di Amerika.

Booth sendiri tertangkap dan dihukum, sedangkan  pihak Konspirasi tetap aman. Akibat gejolak politik yang berawal dari kepentingan ekonomi, pada 1913  para bankers AS menyatakan telah terjadi kekurangan mata uang di  Amerika. Oleh sebab itu, pemerintah Amerika tidak bisa menerbitkan mata  uang lagi karena semua emas cadangannya telah terpakai.

Agar ada tambahan sirkulasi uang, sekelompok orang kemudian  mendirikan satu bank yang dinamakan “The Federal Reserve Bank of New  York”, yang kemudian menjual stock yang dimiliki dan dibeli oleh mereka  sendiri senilai US$ 450. 000. 000 melalui bank-bank: Rothschild Bank of  London, Rothschild Bank of Berlin, Warburg Bank of Hamburg, Warburg Bank  of Amsterdam (Keluarga Warburg mengontrol German Reichsbank bersama  Keluarga Rothschild), Israel Moses Seif Bank of Italy, Lazard Brothers  of Paris, Citibank, Goldman & Sach of New York, Lehman &  Brothers of New York, Chase Manhattan Bank of New York, serta Kuhn &  Loeb Bank of New York.Karena bank-bank tersebut mempunyai cadangan emas yang besar, maka  bank tersebut dapat mengeluarkan mata uang yang dengan jaminan emas  tersebut dan mata uang tersebut disebut “Federal Reserve Notes”. 

Bentuknya sama dengan mata uang Amerika dan masing-masing dapat saling  tukar. Untuk membayar bunga, pemerintah Amerika menciptakan income-tax. Jadi  sebenarnya warganegara Amerika membayar bunga kepada Federal Reserve. Income tax dimulai tahun 1913, pada tahun yang sama Federal Reserve Bank  didirikan.

Seluruh income tax yang terkumpul dibayarkan ke Federal  Reserve sebagai bunga atas pinjaman. Awal tahun 1929, Federal Reserve berhenti menerima uang emas sebagai bayaran. Yang berlaku hanya ‘uang resmi’.Federal Reserve mulai menarik uang kertas yang dijamin emas dari sirkulasi dan menggantinya dengan ‘uang resmi’.

Sebelum tahun 1929 berakhir, ekonomi Amerika mengalami malapetaka  (dikenal dengan masa ‘Great Depression’). Tahun 1931, Presiden Amerika  Hoover mengumumkan kekurangan budjet sebesar US$ 902. 000. 000. Tahun  1932 Amerika menjual emas senilai US$ 750. 000. 000 yang digunakan untuk  menjamin mata uang Amerika.Ini sama dengan ‘penjualan likuidasi’ sebuah perusahaan bermasalah. 

Emas yang dijual ini dibeli dengan potongan (discount rates) oleh bank  internsional/bank asing (persis keadaannya seperti di Indonesia sekarang  ini), dan pembelinya adalah pemilik Federal Reserve di New York.Roosevelt melakukan serangkaian keputusan untuk melakukan  reorganisasi pemerintahan Amerika sebagai suatu perusahaan.

Perusahaan  ini kemudian mengalami kebangkrutan. Amerika bangkrut karena tidak bisa  membayar bunganya akibat berhutang kepada Federal Reserve.  Akibat bangkrutnya Amerika, maka bank-bank yang merupakan pemilik  Federal Reserve sekarang memiliki SELURUH Amerika, termasuk  warganegaranya dan asset-assetnya. Negara Amerika bentuknya adalah anak  perusahaan Federal Reserve.

Tahun 1934 Roosevelt memerintahkan seluruh bank di Amerika untuk tutup  selama satu minggu dan menarik emas dari seluruh warga AS dan juga mata  uang yang diback-up emas dan menggantinya dengan “seolah-olah uang”  (uang kartal) yang dicetak Federal Reserve.

Tahun itu dikenang sebagai  ‘Liburan Bank Nasional’  Warga AS Dilarang Memiliki Emas  Rakyat mulai menahan emasnya karena mereka tidak mau menggunakan kertas  tak bernilai “seolah-olah uang”. Karena itu Roosevelt pada tahun 1934  mengeluarkan perintah bahwa setiap warganegara dilarang memiliki emas,  karena illegal.

Para hamba hukum mulai melakukan penyelisikan pada  orang-orang yang memiliki emas, dan segera menyitanya jika ditemukan. (Catatan:  Pada saat itu rakyat yang ketakutan berbondong-bondong menukar emasnya  dengan sertifikat/bond bertuliskan I. O. U yang ditandatangani oleh  Morgenthau, Menteri Keuangan Amerika). Hal ini merupakan perampokan  emas besar-besaran yang terjadi dalam sejarah umat manusia. Tahun 1976  Presiden Carter mencabut aturan ini.

Tahun 1963 Presiden Kennedy memerintahkan Departemen Keuangan Amerika  untuk mencetak uang logam perak. Langkah ini mengakhiri kekuasaan  Federal Reserve karena dengan memiliki uang sendiri, maka rakyat Amerika  tidak perlu membayar bunga atas uangnya sendiri.

Lima bulan setelah perintah itu dikeluarkan, Presiden Kennedy mati dibunuh. Langkah pertama Presiden Johnson adalah membatalkan keputusan  Presiden Kennedy dan memerintahkan Departemen Keuangan Amerika untuk  menghentikan pencetakan mata uang perak sekaligus menarik mata uang  perak dari peredaran untuk dimusnahkan.

Pada hari yang sama Kennedy dimakamkan, Federal Reserve Bank  mengeluarkan uang ‘no promise’ yang pertama. Uang ini tidak menjanjikan  bahwa mereka akan membayar dalam mata uang yang sah secara hukum, tetapi  mata uang ini merupakan alat pembayaran yang berlaku.

Presiden Ronald Reagan merencanakan memperbaiki pemerintahan Amerika  sesuai dengan aturan konstitusi. Ia ditembak beberapa bulan kemudian  oleh anak dari teman dekatnya, Wakil Presiden George Bush.

Reagan tidak  mengeluarkan perintah baru dan pada tahun 1987 untuk melaksanakannya  namun perintah tersebut tidak ditanggapi oleh pemerintah Amerika. Tahun 1993, James Traficant dalam pidatonya yang terkenal di Parlemen  mengutuk sistem Federal Reserve sebagai suatu penipuan besar-besaran.

Tak lama setelah itu ia menjadi korban penyelidikan korupsi sekali  pun tidak ada tuntutan kepadanya selama bertahun-tahun. Pada tahun 2002,  Traficant akhirnya –entah bagaimana– terbukti SECARA HUKUM  korupsi.(konspirasikah?)James Traficant mengatakan bahwa saksi-saksi yang melawan dia semuanya dipaksa  untuk berbohong. Ia juga mengeluh karena tidak diperkenankan menghubungi  semua orang yang menyelidikinya, sebagai saksi.

Karena kebusukan sistem The Federal Reserve, Henry Ford pernah  berkata, “Barangkali ada bagusnya rakyat Amerika pada umumnya tidak  mengetahui asal-usul uang, karena jika mereka mengetahuinya, saya yakin  esok pagi akan timbul revolusi.”Demikian sejarah kebusukan sistem mata uang kertas.

Kita seharusnya dengan penuh kesungguhan mulai menggunakan kembali  emas dan perak sebagai mata uang, bukan dollar, rupiah, dan sebagainya.Di Amerika Serikat saja, sejumlah warganegaranya telah lama aktif  mengkampanyekan kembali penggunaan emas dan perak sebagai mata uang  sejati (Liberty Dollar).

Pelan tapi pasti, dunia akan kembali  mempergunakan mata uang sejati ini.

Mudah-mudahan kita tidak terlambat.

Sumber:
http://www.facebook.com/feeds/notes.php?id=100001059625123&viewer=100000022248712&key=AWjlAsb2XZcYUW6x&format=rss20


Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Pendukung Jokowi di Sebut Kecebong ?

KEHEBATAN YAHUDI Menghancurkan BANGSA EROPA

Pembantaian Rawagede