KEHEBATAN YAHUDI Menghancurkan BANGSA EROPA
" Eksekusi Raja Perancis Louis XVI dalam Revolusi Perancis. Slogan para
revolusioner awalnya adalah persamaan, persaudaraan dan omong kosong
lainnya, namun kemudian berubah menjadi: gantung raja terakhir dengan
usus paus terakhir."
Pada tahun 1879 Wilhelm Marr, tokoh
politik dan penulis Jerman menulis sebuah pamflet yang berisi tulisan
berjudul "Kemenangan Yahudi atas Jerman". Di bagian akhir tulisan itu ia
menuliskan, "Mari kita terima apa yang tidak bisa dihindarkan lagi,
yaitu: tamatlah bangsa Jerman!"
Marr tidak salah dengan
ramalannya. Bangsa Jerman, sejak Perang Dunia I, telah menjadi jajahan
mutlak orang-orang yahudi. Mereka sempat bangkit di bawah pimpinan
Hitler, namun yahudi kembali menghancurkan mereka dengan menggunakan
tangan Inggris dan Amerika dalam perang dunia II.
Saat itu yahudi belum
sekuat sekarang, jauh lebih lemah sementara musuh-musuh mereka masih
sangat kuat sebut saja Gereja Romawi dan para raja negara Eropa. Namun
Marr telah melihat kekuatan yahudi yang sebenarnya dengan keberhasilan
mereka menumbangkan kerajaan Perancis dan mengeksekusi raja Louis XVI.
Jauh sebelum itu mereka bahkan berhasil menumbangkan kerajaan Inggris dan mengeksekusi raja Charles serta menempatkan raja boneka di tahta kekuasaan Inggris. Bahkan kalau Marr lebih cermat lagi ia akan melihat orang-orang yang sama-lah yang telah menghancurkan kerajaan Romawi. Atau bahkan jika ia lebih cemat lagi ia bisa melihat orang-orang yahudi berhasil menguasai Mesir setelah sebelumnya datang sebagai pengungsi yang kelaparan (lihat riwayat nabi Yusuf).
Jauh sebelum itu mereka bahkan berhasil menumbangkan kerajaan Inggris dan mengeksekusi raja Charles serta menempatkan raja boneka di tahta kekuasaan Inggris. Bahkan kalau Marr lebih cermat lagi ia akan melihat orang-orang yang sama-lah yang telah menghancurkan kerajaan Romawi. Atau bahkan jika ia lebih cemat lagi ia bisa melihat orang-orang yahudi berhasil menguasai Mesir setelah sebelumnya datang sebagai pengungsi yang kelaparan (lihat riwayat nabi Yusuf).
Orang-orang Mesir yang sadar
kemudian memberontak dan sebagai bentuk balas dendam mereka menjadikan
orang yahudi sebagai budak sebelum akhirnya dimerdekakan oleh Musa. Oh
ya, jika Marr lebih cermat lagi tentu ia juga akan melihat orang-orang
yahudi berhasil menguasai Persia setelah sebelumnya mereka ditolong oleh
raja Cyrus dari perbudakan raja Babylonia.
Tanyakan pada
orang-orang Jerman, siapa yang paling mereka takuti sekarang? Jawabnya: Yahudi. Tidak lain karena di negeri ini setiap ekspresi negatif tentang
yahudi dan Israel dapat dijatuhi hukuman berat. Bahkan sekedar
berdemonstrasi menentang aksi Isreal di Palestina saja orang Jerman
tidak akan berani.
Dan tepat setahun yang lalu pemerintah Israel kembali
menuntut tambahan kompensasi atas "kekejaman" Nazi Jerman terhadap
orang-orang yahudi sebesar $1,4 miliar atau setara Rp 14 triliun. 65
tahun sudah perang dunia II berakhir dan orang-orang yahudi tidak pernah
puas "memeras" Jerman. Padahal untuk urusan kompensasi ini Jerman telah
mengeluarkan dana tak kurang dari $65 miliar atau setara Rp 650
triliun.
Menjadi sesuatu yang menarik adalah memahami mengapa
Marr "memprediksikan" keruntuhan bangsa Jerman di tangan yahudi? Sejauh
mana kekuasaan kaum yahudi di Jerman saat itu dan saat munculnya gerakan
Nazi di bawah kepemimpinan Hitler pada tahun 1920-an, serta bagaimana
dampaknya terhadap rakyat Jerman?
Adalah bangsa Yahudi dengan
jaringan internasionalnya serta kerendahan moral dalam hal penumpukan
harta kekayaan, memiliki kesempatan paling besar untuk menjadi
"pemenang" perebutan kakuasaan hingga bahkan sampai tahun 1938, lima
tahun setelah dikeluarkannya undang-undang anti-yahudi oleh Hitler,
orang-orang yahudi masih menguasai 1/3 properti (tanah dan bangunan)
Jerman.
Kebanyakan kekayaan tersebut jatuh ke tangah yahudi setelah
terjadinya krisis ekonomi dan politik yang dipicu oleh konspirasi
yahudi. Tentu saja bagi rakyat Jerman, menyaksikan harta benda mereka
berjatuhan ke tangan orang asing yang menumpang hidup di tanah mereka,
merupakan sebuah tragedi yang menyakitkan. Orang-orang yahudi saat itu
hanya berjumlah sekitar 1% dari populasi Jerman.
Saat itu
Jerman menguasai sepenuhnya sektor perbankan Jerman, demikian juga
bidang pers, hiburan, penerbitan. Saat itu rakyat Jerman merasa setiap
tahun semakin sulit bagi mereka berpijak di bumi mereka dengan nyaman.
Saat itu terjadi diskriminasi tanpa kekerasan, namun oleh orang-orang
minoritas terhadap rakyat mayoritas.
"It was the contrast between the
wealth enjoyed — and lavishly displayed — by aliens of cosmopolitan
tastes, and the poverty and misery of native Germans, that has made
anti-Semitism so dangerous and ugly a force in the new Europe. Beggars
on horseback are seldom popular, least of all with those whom they have
just thrown out of the saddle": Sir Arthur Bryant, Unfinished Victory
(1940).
Sepanjang sejarah, gereja kristen khususnya Gereja
Katholik, menjadi kekuatan penyeimbang terhadap kaum yahudi, kaum yang
telah diusir dari 109 tempat sejak tahun 250 karena ketamakan dan
kekejiannya. Namun pelan tapi pasti kekuatan itu pun tumbang karena
kepemimpinan yang korup, dan korupsi adalah senjata utama orang-orang
yahudi untuk menancapkan kekuasaan. Kini halangan utama kaum yahudi
adalah umat Islam, yang ironisnya justru semakin kuat pada saat yahudi
merasa telah sampai pada puncak kekuasaannya. Islam bertahan dari
serangan yahudi di Afghanistan, Irak, Somalia, Lebanon, dan ..... makam
Mbah Priok.
Sebagaimana bangsa Inggris dan Perancis dan
kemudian Rusia serta negara-negara Eropa lainnya kemudian, bangsa Jerman
harus menghadapi kekuatan yahudi dan kalah. Padahal saat itu yahudi
tentu saja belum sekuat sekarang. Mereka belum punya lembaga keuangan
seperti sekarang meski telah menguasai sektor perbankan. Mereka belum
memiliki organisasi-organisasi lobi seperti AIPAC, ADL dll. Mereka belum
memiliki lembaga-lembaga internasional yang dikendalikannya seperti
Bank Dunia dan IMF. Mereka belum punya "negara super power" yang
dikendalikannya seperti Amerika dan Uni Eropa.
Dan satu hal lagi, mereka
belum punya senjata ampuh berupa isu "anti-semit" yang bisa digunakan
untuk menjerat siapa saja masuk ke penjara serta "holocoust" untuk
memeras negara-negara di dunia. Selain itu pada saat itu belum ada
Mossad yang memonitor setiap gerakan anti-israel dan yahudi di seluruh
dunia.
Jerman, sebagaimana Inggris, Perancis, Rusia, Amerika
dan negara-negara lainnya di dunia kalah melawan yahudi karena kelemahan
mereka sendiri yang berhasil dimanfaatkan sepenuhnya oleh yahudi, yaitu
nafsu berkuasa para pemimpin politiknya.
Sumber:
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=223075291071123&set=a.117013695010617.7462.100001059625123&type=1
Comments
Post a Comment