Kebangkitan Indonesia

Indonesia Karunia Illahi
Oleh: Syakh Al-Zaytun AS Panji Gumilang
(Khutbah Idul Fitri 1434 H/2013 M di Kampus Al-Zaytun pada tarikh 01 Syawal 1434 H/08 Agustus 2013 M)

Indonesia sebuah nama Karunia Illahi dari proses berfikir yang panjang untuk mendapatkannya, di barengi dengan pendekatan ilmu untuk menemukan yang benar. Rumah besar Indonesia yang wilayahnya meliputi wilayah administrasi bekas Hindia Belanda, diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. 

Hikmat manfaat bencana penjajahan yang membelenggu bangsa begitu lama, bangsa dengan ijin Tuhan mampu meletakan asas yang kokoh untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Asas yang dapat didirikan sebuah rumah besar di atasnya, yang dapat dihuni oleh seluruh warga bangsanya.

Sebagai Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, yang terdapat dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada keTuhanan YME, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Gua Ashabul Kahfi

Al-Qur'an surat Al-Kahfi (18) ayat 17

Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri, mereka mendapat tempat yang luas di gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah. Orang-orang yang di beri petunjuk oleh Allah maka orang-orang itulah yang mendapatkannya. Dan orang-orang yang disesatkanNya, maka kamu tidak akan mendapat pemimpin yang dapat membimbingnya.

Ayat Al-Qur'an yang di nukil ini terdapat di dalam kandungan surat Al-Kahfi, termasuk surat-surat Al-Makkiyah. Al-Kahfi artinya gua. Ashabul Kahfi artinya para penghuni gua, kisah ini terdapat dalam ayat 9 sd. ayat 26.

Tujuan menukil ayat 17 ini, berharap dapat mengetahui kemungkinan lokasi Gua Ashabul Kahfi yang sekiranya tepat.
place of sunrise - (tempat matahari terbit) dan place of sunset - (tempat matahari terbenam) dapat di lihat dari suatu tempat di garis khatulistiwa, yang mana matahari terbit dari arah kanan yakni timur, dan tebenam di arah kiri yakni barat.

Di peta dunia garis khatulistiwa yang membujur dari timur ke barat, dapat di lihat matahari terbit dari timur dari kepulauan Kiribati di samudera Pasifik. Dan terbenam di barat di kepulauan Maladewa di Samudera Hindia. Sedangkan kepulauan Indonesia terletak di garis khatulistiwa juga, berada di antara dua tempat terbit dan terbenam matahari tersebut.
Kalimat selanjutnya وهم فى فجوة منه dan mereka berada di tempat yang luas ( فجوة ) di dalam gua itu. Kalau kata فجوة yang berarti tempat luas, di maknai secara alegoris sebagai Indonesia, maka Al-Qur'an S. 18/17 ini boleh jadi menunjukan lokasi Ashabul Kahfi itu adalah Indonesia. 

Garbo Agung yang Terlupakan

Kisah tentang ashabul kahfi di ungkap oleh Al-Qur'an pada abad VII + tahun 620 M, tak kala nabi
Muhammad SAW dalam periode Mekkah.

Pada abad yang sama, nama Indonesia belum ada dalam peta dunia. Baru ada Garbo/Kandungan Agung yang akan melahirkan Indonesia. Masyarakat dunia mungkin, baru mengenal kerajaan Sriwijaya Palembang dan Kerajaan Melayu Jambi di Sumatera. Prasasti yang dapat di jadikan pegangan atas keberadaannya, pertama prasasti bertanggal 31 April 689, prasasti ke II tahun 684 dan prasasti ke III tahun 686. Sriwijaya berpengaruh sampai abad XII M.

Sedangkan di pulau Jawa pada abad yang sama + tahun 607 M di ceritakan adanya penguasa kerajaan yang rajanya bernama Parikesit putera daripada Abimanyu, cucu Arjuna, cicit daripada Pandu Dewanata dan moyang daripada begawan Abiyasa + tahun 489 M. (silsilah garis keluarga ke atas) sedang silsilah garis keluarga ke bawah hingga generasi ke X + tahun 830 M di ceritakan: Udiana, Angling Darmo, Jaya Misana, Puspa Jaya, Puspa Wijaya, Kusuma Wichitra, Aji Nirmala, Bisura, Chempaka, Angling Dria, Aji Jaya Baya (+ tahun 830 M).

Pusat dan kedudukan pemerintahannya di Astina, Malawa Pati, Medang Kemulan.

Sebagian bangsa Indonesia hari ini, terhadap nama-nama penguasa dan tempat pemerintahan mereka hanya dapat mendengar dari cerita pewayangan, itupun bagi mereka yang menyukainya.

Selanjutnya Garbo Agung yang akan melahirka Indonesia setelah kerajaan Medang Kemulan (Prambanan), berdiri kerajaan Jenggolo (Anjing Pemburu) di hutan Janggawan dekat Surabaya pada tahun + tahun 892 - 1000 M.

Kerajaan Koripan/Medang Kemulan II pada tahun   1000 M, Pajajaran pada tahun 1158 - 1228 dan Majapahit pada tahun 1232 - 1474 M. Semua kerajaan yang di sebut, merupakan era kerajaan Hindu dan Budha.

Kemudian era kekuasaan di Jawa beralih kepada penguasa-penguasa kesultanan. Di mulai dari kesultanan Demak + tahun 1477 M, Pajang 1503 M, Mataram 1540 M, Kerta Sura 1603 M, Sura Karta 1675 M dan Yogyakarta 1682 M. Periode selanjutnya adalah kekuasaan kesultanan (sultan-sultan yang berada di Jawa dan pulau-pulau luar Jawa) dan kekuasaan bangsa Eropa.

Bangsa Portugis masuk ke Ternate pada tahun 1512, Bangsa Spanyol masuk ke Tidore tahun 1521. Sedangkan bangsa Belanda melalui VOC memenangkan penguasaan pulau-pulau penghasil rempah-rempah (merupakan komoditas yang sangat diperlukan oleh masyarakat dunia). Wilayah-wilayah tersebut selanjutnya sebagai Hindis Belanda Timur (1610).

Sejak tahun 1619, Belanda menghancurkan Jayakarta dan mengusir penguasanya (Pangeran Jayakarta). Di atas reruntuhan kota  Jayakarta itu, didirikan kota Batavia modern, yang menjadi ibu kota wilayah-wilayah pendudukan Belanda di Hindia Timur. Bahkan Batavia tempat semua perintah dan kebijakan yang berlaku terhadap wilayah-wilayah VOC di Asia.

Bangsa Belanda menjalankan kekuasaannya di Hindia Timur dalam dua periode. Periode VOC di mulai sejak didirikannya 1602 sd. 31 Desember 1799, di teruskan oleh kekuasaan langsung Kerajaan Negeri Belanda sejak 1800 hingga 1942.


Berbahaya Namun Bermanfaat 

Banyak sesuatu yang membahayakan namun bermanfaat:                 Frasa yang disampaikan ini, merupakan kata-kata hikmah                bahaya / yang membahayakan. Berbentuk penguasaan ekonomi dengan sistem monopoli secara intensif di barengi expansi teritorial secara extensif, yang di lakukan Belanda terhadap Hindia Timur, setelah melumpuhkan kekuasaan seluruh kesultanan. Tidak hanya di Jawa, diseluruh Hindia Timur lumpuh.

Dalam tahun 1870 sd. 1910 proses pemaksaan ketergantungan pemerintahan para Sultan kepada Belanda telah wujud secara efektif dan menyeluruh, dari sabang sampai merauke. Peta Poleksosbudhankam Hindia Timur telah sempurna dalam genggaman Belanda (yang di sadari kemudian sebagai penjajah). Itulah                , bahaya besar.

Kelompok bangsa penghuni wilayah yang luas ini                 kehilangan identitas, harga diri, dan martabat.

Selanjutnya.................

Sumber: Majalah BERiNDO Edisi 90 TAHUN VIII * SEPTEMBER 2013 Kolom LENTERA Hal: 32-37          

Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Pendukung Jokowi di Sebut Kecebong ?

KEHEBATAN YAHUDI Menghancurkan BANGSA EROPA

Pembantaian Rawagede